Senin, 19 September 2011

MANFAAT BUAH NAGA

Buah yang berasal dari meksiko amerika ini ternyata memiliki manfaat besar bagi tubuh kita. Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, buah ini memiliki banyak manfaat. Banyak orang percaya buah ini dapat menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula darah. Karena asalnya dari jenis buah kaktus dipercaya buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium, dan karbohidrat. Buah naga mengandung serat yang tinggi sebagai pengikat zat karsinogen penyebab kanker dan memperlancar proses pencernaan.
Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga, karena buah naga mengandung kadar air tinggi sekitar 90 % dari berat buah. Rasanya cukup manis karena mengandung kadar gula mencapai 13-18 briks. Buah naga juga dapat disajikan dalam bentuk jus, sari buah, manisan maupun selai atau beragam bentuk penyajian sesuai selera anda.
Pada penelitian menunjukkan bahwa buah naga kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang sangat membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme dalam tubuh manusia. Menurut para pakar bersependapat bahwa buah naga kaya dengan kandungan potasium, ferum, protein, serat, sodium dan kalsium yang sangat baik untuk kesehatan dibanding buah-buahan lain yang diimport.
Menurut penelitian juga menunjukkan bahwa buah naga juga sangat baik untuk sistem peredaran

MODEL-MODEL EVALUASI KURUKULUM

Model-Model Evaluasi Kurikulum
            Perkembangan model untuk evaluasi kurikulum memperlihatkan suatu gejala yang tidak berbeda dengan perkembangan disiplin ilmu pendidikan dan upaya-upaya pendidikan yang pernah dilakukan manusia. Meskipun demikian, sejarah perkembangan bidang evaluasi kurikulum dan kemudian menghasilkan model-model evaluasi kurikulum memperlihatkan sesuatu yang khas. Perkembangan berikutnya memperlihatkan fenomena lain dimana model-model evaluasi kurikulum tadi dikembangkan secara khusus baik secara individual(Provus model) maupun secara kelompok (CIPP). Pada dasarnya model-model evaluasi kurikulum dikelompokkan dalam tiga kategori utama, yaitu

1.  Model Evaluasi Kuantitatif
            Model kuantitatif ditandai oleh ciri yang menonjol dalam penggunaan prosedur kuantitatif untuk mengumpulkan data sebagai konsekuensi penerapan pemikiran paradigm positivistis. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, paradigma positivisme menjadi tradisi keilmuan dalam evaluasi terutama melalui tradisi psikometrik. Tradisi psikometrik menekankan penggunaan prosedur dan alat evaluasi berdasarkan prosedur yang dikenal pengukuran dan metodologi positivistik.
a.  Model Black Box Tyler
            Model tyler dinamakan Black Box karena tidak ada nama resmi yang diberikan oleh pengembangnya. Model ini dibangun atas dua dasar, yaitu : evaluasi yang ditujukan kepada peserta didik dan evaluasi harus dilakukan  pada tingkah laku awal peserta didik sebelum suatu pelaksanaan kurikulum serta pada saat peserta didik telah melaksanakan kurikulum tersebut. Evaluasi kurikulum yang sebenarnya hanya berhubungan dengan hasil belajar. Evaluasi terhadap kurikullum sebagai kegiatan tidak dimasukkan dalam ruang lingkup evaluasi kurikulum oleh Tyler.

Kejahatan Hipnotis, Apakah Bisa?


Kita sering mendengar pertanyaan, apakah hipnotis bisa digunakan untuk kejahatan? Maka, jawaban singkat sebenarnya adalah "TIDAK". Kalau Anda ingin tahu mengapa di Indonesia hipnotis masih identik dengan kejahatan, uraian berikut pantas Anda baca. Para pakar   orang yang menghipnotisnya. Seorang ahli hypnosis juga tidak bisa memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Dalam kondisi hypnosis seseorang tidak bisa diperintah untuk melakukan sesuatu yang merugikan dirinya sendiri. Misalnya ketika seseorang dalam kondisi hypnosis diperintah menyerahkan harta benda atau membunuh ibu yang dicintainya, dia akan menolak sugesti itu, bahkan biasanya langsung bangun seketika dari hypnosis. Kalau benar hypnosis tidak bisa digunakan untuk kejahatan, lalu apa yang terjadi pada korban hipnotis yang sering diberitakan di media masa?
Artikel ini akan mengupas isu kejahatan hipnotis secara tuntas menurut sudut pandang dan analisa kami terhadap berbagai kasus kejahatan hipnotis yang dilaporkan media masa. Sebagai Warga Negara Indonesia yang berkecimpung dalam dunia hypnosis, kami merasa prihatin dengan masih banyaknya kesalahpahaman tentang hypnosis, baik di kalangan intelektual terpelajar maupun masyarakat awan yang hanya ikut-ikutan. Untuk itu, rasanya sangat perlu diterangkan kepada masyarakat, apa itu hypnosis yang sebenarnya dan perbedaan hypnosis dengan kriminalitas yang diklaim sebagai hipnotis. Kata "hypnosis" pertama kali diperkenalkan oleh James Braid, seorang dokter ternama di inggris yang hidup antara tahun 1795 - 1860. Sebelum masa Jame Braid, hypnosis dikenal dengan nama Mesmerism / Magnetism. Hypnosis berasal dari kata "hypnos" yang merupakan nama dewa tidur orang yunani. Namun perlu dipahami bahwa kondisi hypnosis tidaklah sama dengan tidur. Orang yang sedang tidur tidak menyadari dan tidak bisa mendengar suara-suara disekitarnya. Sedangkan orang dalam kondisi hypnosis, meskipun tubuhnya beristirahat (seperti tidur), ia masih bisa mendengar dengan jelas dan merespon informasi yang diterimanya

Hypnosis telah dipelajari secara ilmiah lebih dari 200 tahun. Banyak studi klinis dan eksperimental 

MENJADI ORANG SUKSES DAN BERARTI

"Don't look to become a person of success, look instead to become a person of Value! - Jangan berkeinginan untuk menjadi orang sukses, berusahalah untuk menjadi orang yang berarti." 
[Albert Einstein]
Setiap tahun sebuah majalah terkenal di dunia merilis daftar orang-orang terkaya dan berpengaruh di dunia. Sering pula digelar acara penghargaan untuk mengapresiasi para pengusaha dan CEO sukses dan ternama. Tentu sangat membanggakan jika Anda mendapatkan penghargaan bergengsi kelas dunia, dihormati, dan bergelimang kemewahan harta, sebab hal-hal semacam itu menjadi dambaan sebagian besar manusia di dunia.
Tak heran jika banyak orang berlomba mencari jabatan, mengumpulkan kekayaan dan meraih kesuksesan besar. Mereka juga mengejar standar gaya hidup orang-orang berkelas, misalnya menunggangi mobil mewah, menggunakan perhiasan dan pakaian super mahal, dan gaya hidup serba wah lainnya. Sebenarnya tak ada yang salah jika ingin menjadi kaya, sukses dan bahagia, sejauh usaha yang dilakukan tidak melanggar hukum, moral spiritual, dan norma-norma lainnya.
Namun ironis jika tujuan menjadi berpengaruh, terkenal, kaya, dan hidup serba mewah itu menjadikan seseorang menghalalkan segala cara termasuk menggunakan cara-cara negatif. Akhir-akhir ini saya sedih menyaksikan berita di televisi yang menayangkan begitu banyak orang memilih cara instan untuk cepat kaya dan terkenal, dan memiliki jabatan tinggi. Memang benar uang mereka bertumpuk konon kabarnya sampai dimakan rayap, memiliki jabatan tinggi, tetapi mereka lebih terkenal sekarang ketika terseret kasus korupsi, suap, penggelapan pajak, praktek bisnis ilegal, dan lain sebagainya.
Nasib mereka kini sungguh menyedihkan dan terhina. Sebab mereka mengabaikan nilai-nilai spiritual, moralitas, dan kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi dalam proses pencapaian kesuksesan. Patut menjadi pelajaran bagi kita semua untuk berpikir bahwa menjadi kaya raya, terkenal dan sukses belumlah cukup, dan berusaha menjadi manusia yang sukses dan berarti itu lebih penting.
"The major value in life is not what you get. The major value in life is what you become. - Nilai utama dalam hidup itu bukan apa yang Anda dapatkan melainkan seberapa baik (karakter) Anda," kata Jim Rohn, motivator USA ternama.

Sabtu, 17 September 2011

HATI NURANI

BAB I PENDAHULUAN
Persoalan kebebasan hati nurani sebagai norma moral subjektif bukanlah sebuah persoalan yang mudah diselesaikan dengan begitu saja dalam kehidupan manusia, karena hati nurani berkaitan erat dengan pribadi manusia. Bahkan, para pakar moral mengatakan bahwa pembicaraan mengenai hati nurani sebagai norma moral subjektif merupakan suatu fakta yang sangat rumit karena apa yang disebut sebagai norma moral subjektif tidak lepas dari pribadi atau subjek yang mengambil keputusan. Dapat dikatakan bahwa hati nurani sebagai norma moral subyektif memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama ketika manusia berhadapan dengan suatu persoalan yang membutuhkan keputusan dari manusia itu sendiri. Hati nurani sebagai jalan keluar yang paling akhir dalam mengambil keputusan menjadikan manusia otoritas eksklusif atas apa yang diperintahkan oleh hati nuraninya. Dengan demikian, setiap orang sebagai subjek yang mengambil keputusan bertanggungjawab atas tindakan dan perbuatannya dengan segala konsekuensi dari apa yang dia putuskan. Pengambilan keputusan oleh setiap orang, dapat kita lihat dalam pengalaman hidup sehari-hari.

Sabtu, 10 September 2011

Kisah Gadis Kecil Yang ShalihaH


Top of Form
Kisah Gadis Kecil Yang Shalihah
Aku akan meriwayatkan kepada anda kisah yang sangat berkesan ini, seakan-akan anda mendengarnya langsung dari lisan ibunya.
Berkatalah ibu gadis kecil tersebut:
Saat aku mengandung putriku, Afnan, ayahku melihat sebuah mimpi di dalam tidurnya. Ia melihat banyak burung pipit yang terbang di angkasa. Di antara burung-burung tersebut terdapat seekor merpati putih yang sangat cantik, terbang jauh meninggi ke langit. Maka aku bertanya kepada ayah tentang tafsir dari mimpi tersebut. Maka ia mengabarkan kepadaku bahwa burung-burung pipit tersebut adalah anak-anakku, dan sesungguhnya aku akan melahirkan seorang gadis yang bertakwa. Ia tidak menyempurnakan tafsirnya, sementara akupun tidak meminta tafsir tentang takwil mimpi tersebut.
Setelah itu aku melahirkan putriku, Afnan. Ternyata dia benar-benar seorang gadis yang bertakwa. Aku melihatnya sebagai seorang wanita yang shalihah sejak kecil. Dia tidak pernah mau mengenakan celana, tidak juga mengenakan pakaian pendek, dia akan menolak dengan keras, padahal dia masih kecil. Jika aku mengenakan rok pendek padanya, maka ia mengenakan celana panjang di balik rok tersebut.